Sabtu, 15 Mei 2010

Budidaya Kacang hijau

Budidaya Kacang hijau

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia  menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai  dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.


Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang hijau, antara lain; dalam 110 gram kacang hijau mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral berupa fosfor, zat besi, dan mg. Nah, selain kandungan gizi/vitamin, kacang hijau ternyata bisa menyembuhkan penyakit beri-beri, radang ginjal, melancarkan pencernaan, tekanan darah tinggi, mengatasi keracunan alkohol, pestisida, timah hitam, mengatasi gatal karena biang keringat, muntaber, menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah, dll.

Kacang hijau juga bisa menurunkan demam, bahkan menurut hasil penelitian, kacang hijau adalah penurun demam yang terbaik bila dibandingkan dengan penurun demam dari ramuan tradisional lainnya. Hebatnya lagi, biar direbus lama, sampai hancur, kacang hijau tetap berkhasiat, tidak terpengaruh dengan panas. Berbeda dengan kacang, sayur, buah, dan bahan ramuan tradisional lainnya yang bila direbus terlalu lama, akan menurunkan khasiat pengobatannya. Di kala obat-obatan sedang mahal harganya, apa salahnya mencoba resep tradisional dari kacang hijau ini. Inilah beberapa resep di antaranya.

Peluruh kencing
Rebus 30 gram kacang hijau dengan 30 gram daun sendok dalam air 400 cc. Ramuan dimasak dalam periuk tanah sampai matang. Sesudah dingin, tambahkan madu secukupnya. Minum ramuan ini secara teratur sampai kencing tidak tersendat-sendat lagi.

Sakit perut
Banyak resep tradisional untuk mengatasi sakit perut, mulai dari daun jambu biji yang sudah terbukti ampuh dan ramuan lainnya. Sekali ini coba resep dari kacang hijau. Rebus 60 gram kacang hijau tambahkan 15 biji merica, 3 gram kayu manis, 3 gram pala, 3 gram kapulaga, 3 gram cengkih, dan 2 ruas jahe. Semua bahan direbus dengan air 1 liter. Panaskan terus sampai menjadi larutan sebanyak 1/2 liter, lalu minum teratur.

Biang keringat anak-anak
Anak-anak yang terkena biang keringat sering rewel, wajar karena merasa gatal. Coba resep kacang hijau ini. Rebus 60 gram kacang hijau yang sudah dijadikan bubuk dulu, lalu tambahkan 50 gram tanaman krokot, rebus dengan air secukupnya. Setelah matang, saring, lalu minumkan 3 kali sehari.

Bisul
Aduh, jengkelnya bila terserang bisul. Apalagi bila bisul itu bercokol di bagian bokong, mau duduk saja sulitnya bukan main. Banyak obat untuk bisul yang umumnya untuk pengobatan luar alias dioleskan pada tubuh yang ditumbuhi bisul. Nah, resep ini untuk pengobatan bisul dari dalam. Rebus 50 gram kacang merah kecil dengan 50 gram kacang hijau, 50 gram kacang hitam dan 2 ruas jahe. Semua bahan, kecuali jahe, direbus. Jahe direbus tersendiri dan hasil rebusan jahe dicampurkan ke rebusan kacang-kacangan tadi. Lalu minum teratur. Namun, ramuan ini hanya untuk bisul yang belum matang. Kalau bisul sudah matang, harus ditambahkan lagi madu.

Menguatkan seksualitas pria
Banyak sekali resep tradisional ditulis untuk mengatasi penyakit yang mengakibatkan pria tidak perkasa, mulai dari berbagai jamu sampai obat yang diimpor dengan harga — tentu saja — mahal. Bagaimana kalau mencoba resep kacang hijau plus ini? Rebus 30 gram kacang hijau bersama-sama 2 ruas jahe, 15 gram merica, 15 gram adas, 15 gram pulosari, 15 gram biji kucai, 15 gram biji paria, dan 15 gram biji ketumbar. Semua bahan direbus dengan air 600 cc dan jadikan 300 cc, minum teratur sampai terbukti khasiatnya.

Rambut rontok
Rambut Anda sedikit demi sedkit rontok? Coba resep ini. Kacang hijau direbus dengan 1 gelas air. Perhatikan saat merebus jangan sampai kacangnya pecah. Jadi setelah tampak agak matang, tetapi tidak pecah, segera angkat. Setelah dingin, air rebusan kacang hijau ini digunakan untuk membasahi kulit kepala sembari dipijit-pijit beberapa lama. Biarkan kering, baru keramas.

Mag
Ramuan untuk mengatasi penyakit mag lumayan banyak. Setiap penderita merasa cocok dengan salah satu resep. Yang ini resep mengatasi penyakit mag dengan kacang hijau. Sekira 1/4 kg kacang hijau dijemur sampai kering lalu tumbuk sampai halus. Setelah itu ambil 1 sendok makan bubuk kacang hijau, lalu seduh dengan air hangat secukupnya, minum teratur.

Varises
Varises adalah tonjolan-tonjolan di bagian kaki. Kemunculan varises memang mengganggu keindahan kaki. Coba resep ini, 1 genggam kacang hijau direbus dengan 2 gelas air. Biarkan sampai airnya susut sebanyak 1 gelas. Minum rebusan ini 2 kali sehari, pagi dan menjelang tidur. Selain itu, saat akan tidur, angkat kaki dan tempatkan di tempat yang lebih tinggi dari kepala, diamkan selama 10 menit, lakukan dengan rajin sembari minum rebusan kacang hijau.

Bayi demam
Berikan 1 gelas air rebusan kacang hijau ditambah 1 sendok makan madu untuk bayi yang terserang demam. Berikan rebusan ini sesendok demi sesendok.

Bagi Anda yang hanya ingin mengonsumsi kacang hijau dengan cara dijadikan bubur, coba lakukan tips sederhana ini. Semua ibu rumah tangga sudah paham betul bahwa menggodok kacang hijau itu tidak sebentar, perlu makan waktu sampai kacang lunak betul. Bagaimana caranya supaya kacang cepat lunak? Rebus kacang sampai mendidih, lalu angkat. Diamkan beberapa lama sampai agak dingin. Setelah itu rebus kembali untuk kedua kalinya. Nah, hasilnya kacang hijau cepat lunak. Jadi mengirit waktu dan BBM.


Budidaya Kacang Hijau

Syarat Tumbuh Kacang Hijau
a. Tanah
* Tekstur : Liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik.
* Struktur tanah gembur
* Ph 5,8  7,0 optimal 6,7

b. Iklim
* Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln
* Temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari.

2. Teknologi Budidaya

Pengelolaan Tanah
* Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah
 ( TOT). Penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam.
* Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.
* Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.
* Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal.
* Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.

Penanaman Kacang Hijau
* Waktu Tanam
Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.

* Cara Tanam
Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.

Pemupukan
* Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan.
* Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.
* Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 - 90 kg TSP + 50 kg KCL/ha.
* Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air didalam tanah.

Pengairan
* Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbungan dan pembentukan polong.

Penyiangan
* Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.

Pengendalian hama dan penyakit Kacang Hijau
 1. Hama
 * Hama yang sering menyerang adalah agromyza phaseolli (lalat kacang) meruca testualitis, spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips.
 * Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit.
* Penggunaan pestisida dilakukan apabila serangan hama tidak dapat dikendalikan dengan cara biologi.

 2. Penyakit
* Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Scierotium rolfsii, Cercospora Canescens (bercak daun).
* Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas yang tahan penyakit atau dengan menggunakan fungisida.

3. Panen dan Pasca panen Budidaya Kacang Hijau
a. Panen
Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas, Tanda-tandaq lain bahwa kacang hijau telah siap untuk di panen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat mengakibatkan polong pecah saat dilapangan. Panen dilakukan dengan cara dipetik. Panen dapat dilakukan satu, dua atau tiga kali tergantung varietas. Jarak antara panen kesatu dan ke dua 3-5 hari.

b. Pasca Panen
Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. Pembijian dilakukan secara manual yaitu dipukul-pukul dengan tongkat kayu. Pembijian dilakukan di dalam kantong atau karung untuk menghindari kehilangan hasil. Pembersihan niji dari kulit polong dilakukan dengan tampi. Sebelum disimpan biji kacang hijau di jemur kembali sampai mencapai kering simpan yaitu kadar air 8 - 10 %.


Sumber:

http://sulsel.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=143:budidaya-kacang-hijau&catid=48:panduanpetunjuk-teknis-leaflet&Itemid=53

http://racik.wordpress.com/2007/04/07/kacang-hijau-sembuhkan-berbagai-penyakit/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau

Persyaratan Umum Karantina Hewan

Persyaratan Umum Karantina Hewan

Media pembawa yang dimasukan/dikeluarkan ke/dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia, wajib :
 1. Dilengkapi sertifikasi kesehatan yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dari negara/daerah asal dan negara/daerah transit.
 2. Dilengkapi surat keterangan asal dari tempat asalnya bagi media pembawa yang tergolong benda lain.  
 3. Melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang telah ditetapkan.
 4. Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina hewan di tempat pemasukan atau tempat pengeluaran untuk keperluan tindakan karantina.

Referensi: bkppontianak.web.id

Pemijahan (Ovulasi) Ikan

Pemijahan (Ovulasi) Ikan

Persiapan tempat pemijahan

Sebagian besar ikan memerlukan jenis substrat tertentu sebagai sarang untuk tempat pemijahan.  Tempat pemijahan dapat berupa cekungan, batu-batuan, vegetasi, lumpur, sarang busa dan sebagainya  (Helfman et al., 1997).  Keberhasilan proses pemijahan berhubungan erat dengan keberadaan substrat. Jika substrat yang sesuai tidak ditemukan, maka proses pemijahan akan mengalami kegagalan atau penundaan (Stacey, 1984).

Ikan Nocomis sp., Semotilus sp. dan Exoglossum sp. biasanya membuat sarang dengan membuat timbunan kerikil, telur diletakkan di sela-sela kerikil kemudian ditimbun lagi dengan kerikil baru. Kemudian sarang akan dijaga oleh ikan jantan  (Helfman et al., 1997).  Ikan sepat (Trichogaster pectoralis) dan ikan cupang (Betta imbilis) membuat sarang busa sebelum memijah.  Pemijahan berlangsung di bawah sarang busa, kemudian telur-telur yang diserakkan diletakkan diantara sarang busa.  Ikan jantan akan menjaga telur-telur tersebut sampai menetas.

Minggu, 09 Mei 2010

Budidaya Jamur Tiram

Budidaya Jamur Tiram
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam. Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit.Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana.Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.


Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%.Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan jamur. Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein.Air pada jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur. Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus. Dedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen.Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur. Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.

Selain jerami, ada beberapa media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya. Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi.Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur (pH 6,8 – 7,0).Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak muda rontok.0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.


Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm. Rendam jeraminya selama semalaman.Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur.Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian.Baru kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca).Setelah cukup padat, leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips.Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet.

Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam auoklaf untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur.Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril.Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis).Lalu media ditutup kapas lagi dan dibungkus dengan kertas.Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium.Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka.Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembab dan mendukung pertumbuhannya.Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika media lembab dalam waktu sekitar 1 bulan lebih.Tubuh buah yang sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.

Referensi: http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram

Sabtu, 01 Mei 2010

Pembuahan (Fertilisasi) Pada Ikan

Pembuahan (Fertilisasi) Pada Ikan

Pembuahan adalah bersatunya oosit (telur) dengan sperma membentuk zigot. Pada proses pembuahan ini terjadi percampuran inti sel telur dan inti sperma. Kedua inti ini masing-masing mengandung gen (pembawa sifat keturunan) sebanyak satu sel (haploid).

Hanya satu sperma yang dibutuhkan untuk membuahi satu sel telur (monosperm). Meskipun berjuta-juta spermatozoa dikeluarkan pada saat pemijahan dan menempel pada sel telur tetapi hanya satu yang dapat melewati mikrofil, satu-satunya lubang masuk spermatozoa pada sel telur. Kepala spermatozoa menerobos mikrofil dan bersatu dengan inti sel telur, sedangkan ekornya tertinggal pada saluran mikrofil tersebut dan berfungsi sebagai sumbat untuk mencegah spermatozoa yang lain masuk.

Cara lain yang digunakan sel telur mencegah sperma lain masuk adalah terjadinya reaksi kortikal mikrofil menjadi lebih sempit dan spermatozoa yang bertumpuk pada saluran mikrofil terdorong keluar. Reaksi korteks juga berfungsi membersihkan korion dari spermatozoa yang melekat karena akan mengganggu proses pernafasan zigot yang sedang berkembang.

Ada beberapa hal yang mendukung berlangsungnya pembuahan yaitu spermatozoa yang tadinya tidak bergerak dalam cairan plasmanya, akan bergerak setelah bersentuhan dengan air dan dengan bantuan ekornya, bergerak ke arah telur. Selain itu, telur mengeluarkan zat gimnogamon yang berperan menarik spermatozoa ke arahnya.

Perkembangan Gamet Jantan Pada Ikan

Perkembangan Gamet Jantan Pada Ikan

Alat kelamin jantan meliputi kelenjar kelamin dan saluran-salurannya. Kelenjar kelamin jantan disebut testis. Pembungkus testikular yang mengelilingi testis, secara luas menghubungkan jaringan-jaringan testis, membentuk batasan-batasan lobular yang mengelilingi germinal epithelium. Spermatozoa dihasilkan dalam lobule yang dikelilingi sel-sel sertoli yang mempunyai fungsi nutritif.

Saluran sperma terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berbatasan dengan testis, berguna untuk membuka lobule (juxta-testicular part) dan bagian lainnya adalah saluran sederhana yang menghubungkan bagian posterior testis ke genital papilla. Pada beberapa ikan, misalnya ikan salmon, tidak memiliki kantung seminal, tetapi pada bagian luar saluran sperma terdapat sel-sel yang berfungsi mengatur komposisi ion-ion cairan seminal dan mensekresi hormon.